Selasa, 28 Februari 2012

Membuat Access Point menggunakan Pico

Laporan Magang

1.                  Siapkan POE, pico station M2, 1 buah laptop, dan 2 buah kabel LAN.
2.                  Download program Ubiquiti Discovery untuk scan IP pada situs http://www.ubnt.com. Jika      laptop/PC belum terisi java sebaiknya kita download terlebih dahulu.
3.                  Kemudian masukkan kabel LAN kedalam POE yang ada tulisan LAN dan sambungkan ke laptop. Selanjutnya masukkan kabel LAN ke dalam POE yang ada tulisan POE dan sambungkan ke Pico Station. Jangan sampai tertukar dan jangan lupa hidupkan POE.
 4.                  Selanjutnya disable wifi jika menggunakan laptop dan enable LAN.

5.                 
                                               Buka program Ubiquiti Discovery dan klik scan.


6.
                                   
                         Beri IP Address 192.168.1.30. IP tidak boleh sama pada IP yang kita scan tadi.



7.                                


Selanjutnya kita masuk ke mozilla firefox dan klik situs http://192.168.1.20. Itu adalah IP yang kita scan tadi. Selanjutnya kita buat username dan password : ubnt

8.  
            Setelah masuk, kita klik menu wireless. Pada wireless mode kita pilih access point. SSID kita bebas beri nama. Selanjutnya anda bisa lihat pada gambar. 

9.  
Setting kita bisa lihat pada gambar, tapi jika kita mau terkoneksi dengan internet, pada menu Lan Network Settings kita beri IP, gateway, dan DNS. Kita bisa mendapatkannya pada server yang terkoneksi internet.

10.  
  Terakhir kita masuk ke menu System. Settingan dapat dilihat pada gambar atau bisa kita buat sendiri.




Minggu, 26 Februari 2012

Definisi Single Mode dan Multi Mode

1. Single mode fiber optic
  Single mode fiber optic memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single mode adalah sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya terdapat satu buah indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja.
  Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550 nanometer.
Single mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar dibandingkan dengan multi mode fiber optics, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti sebuah sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode. Tetapi harga yang harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar. Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode dengan demikian gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
2. Multi mode fiber optic
Sesuai dengan nama yang disandangnya, teknologi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan dari banyaknya jumlah sinyal cahaya yang berada di dalam media fiber optik-nya. Sinar yang berada di dalamnya sudah pasti lebih dari satu buah. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, multi mode fiber optic merupakan teknologi transmisi data melalui media serat optik dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamya. Cahaya yang dibawanya tersebut akan mengalami pemantulan berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya.
Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optic dapat dihasilkan hingga 100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah parameter yang diberi nama Numerical Aperture (NA). Seiring dengan semakin besarnya ukuran core dan membesarnya NA, maka jumlah mode di dalam komunikasi ini
juga bertambah.
Dilihat dari faktor strukturalnya, teknologi Multi mode ini merupakan teknologi fiber optikyang menggunakan ukuran core yang cukup besar dibandingkan dengan single mode. Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah berkisar antara 50 sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang terdapat di dalam kabel Multi mode pada umumnya adalah berkisar antara 0,20 hingga 0,29. Dengan ukuran yang besar dan NA yang tinggi, maka terciptalah teknologi fiber optik Multi mode ini.
Ukuran core besar dan NA yang tinggi ini membawa beberapa keuntungan bagi penggunanya. Yang pertama, sinar informasi akan bergerak dengan lebih leluasa di dalam kabel fiber optik tersebut. Ukuran besar dan NA tinggi juga membuat para penggunanya mudah dalam melakukan penyambungan core-core tersebut jika perlu disambung. Di dalam penyambungan atau yang lebih dikenal dengan istilah splicing, keakuratan dan ketepatan posisi antara kedua core yang ingin disambung menjadi hal yang tidak begitu kritis terhadap lajunya cahaya data.
Keuntungan lainnya, teknologi ini memungkinkan Anda untuk menggunakan LED sebagai sumber cahayanya, sedangkan single mode mengharuskan Anda menggunakan laser sebagai sumber cahayanya. Yang perlu diketahui, LED merupakan komponen yang cukup murah sehingga perangkat yang berperan sebagai sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks dalam penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan laser. Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga dibandingkan dengan single mode.
Namun, teknologi ini juga membawa ketidaknyamanan bagi penggunanya. Ketika jumlah dari mode tersebut bertambah, pengaruh dari efek Modal dispersion juga meningkat. Modal dispersion (intermodal dispersion) adalah sebuah efek di mana mode-mode cahaya yang berjumlah banyak tadi tiba di ujung penerimanya dengan waktu yang tidak sinkron satu dengan yang lainnya. Perbedaan waktu ini akan menyebabkan pulsa-pulsa cahaya menjadi tersebar penerimaannya.
Pengaruh yang ditimbulkan dari efek ini adalah bandwidth yang dicapai tidak dapat meningkat, sehingga komunikasi tersebut menjadi terbatas bandwidthnya. Para pembuat kabel fiber optik memodifikasi sedemikian rupa kabel yang dibuatnya sehingga bandwidth yang dihasilkan oleh Multi mode fiber optic ini menjadi paling maksimal.

Kamis, 23 Februari 2012

Tugas


Upgrade Pico Station M2

1.                  Siapkan POE, pico station M2, 1 buah laptop, dan 2 buah kabel LAN.
2.                  Download program Pico Station versi terbaru dan Ubiquiti Discovery untuk scan IP pada situs http://www.ubnt.com. Jika laptop/PC belum terisi java sebaiknya kita download terlebih dahulu.
3.                  Kemudian masukkan kabel LAN kedalam POE yang ada tulisan LAN dan sambungkan ke laptop. Selanjutnya masukkan kabel LAN ke dalam POE yang ada tulisan POE dan sambungkan ke Pico Station. Jangan sampai tertukar dan jangan lupa hidupkan POE.
4.                  Selanjutnya disable wifi jika menggunakan laptop dan enable LAN.

5.                   
                           Buka program Ubiquiti Discovery dan klik scan.


6.
                                    
Beri IP Address 192.168.1.30. IP tidak boleh sama pada IP yang kita scan tadi.



7.                                

Selanjutnya kita masuk ke mozilla firefox dan klik situs http://192.168.1.20. Itu adalah IP yang kita scan tadi. Selanjutnya kita buat username dan password : ubnt


8.  
                                     
             Setelah kita login, klik tab system dan pilih menu Reset to Defaults…

 
9.   

Dan klik yes reset. Kita tunggu sebentar. Jika proses reset sudah selesai kita login lagi. Username dan password sama.


10.  

                      Selanjutnya kita pilih tab system dan pilih menu update.

    
     11.   

Setelah itu, kita klik browse untuk mencari program Pico Station versi terbaru yang kita download tadi. Terakhir kita klik upload dan update. Kita tunggu sebentar. Jika sudah selesai kita login lagi.


12. 

Selanjutnya kita pilih tab services dan centang menu enable telnet server. Setelah itu, kita klik change dan apply.


13.


Untuk mengecek apakah upgrade berhasil kita buka run – klik cmd – ping 192.168.1.20 – telnet 192.168.1.20 – masukkan username dan password : ubnt – ketik help – dan exit.

  

Senin, 20 Februari 2012

Alat-alat pada Jaringan


 Fungsi

1. Access Point
            Access Point fungsinya adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel client, di access point inilah koneksi internet dari tempat kamu dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.


2. Kabel Pigtail/ Kabel Jumper


            Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal (loss dB). Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.

3. Antena OMNI


            Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meski ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB.
Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja. Merk Antena Omni yang direkomendasikan, adalah Hyperlink, Finetic, tapi jika dana anda terbatas tak ada salahnya anda melirik antena omni buatan lokal, tapi kualitasnya tidak sebagus buatan interlokal.


4. BOX Access Point

            Untuk melindungi access point,  diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini memang harus diletakkan persis di bawah antena.







5. Kabel UTP / STP

             Kabel UTP diperlukan untuk membangun wireless, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.


6. POE (Power Over Ethernet)


            Alat ini berfungsi untuk mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan adanya POE maka access Point dapat dinyalakan tanpa perlu repot mengulur kabel listrik ke atas tower. Sehingga lebih hemat dan praktis.

Senin, 13 Februari 2012

Segmentasi IP

Tugas Magang

1.      Ada 18 komputer dalam 2 ruangan. Menggunakan /27 dan 30 ip. Carilah network address, broadcast, jumlah ip yang bisa dipakai, dan total ip ! 
Jawab  :          
·         /27  =  224
·         Warnet pertama = 192.168.10.0 – 192.168.10.31  
·         Jadi network address = 192.168.10.0
·         Broadcast = 192.168.10.31
·         Jumlah IP yg bisa dipakai = 30
·         Total IP = 32  

·         Warnet kedua = 192.168.10.32
·         Network IP = 192.168.32
·         Broadcast = 192.168.10.63
·         Jumlah IP yang bisa dipakai = 30

2.      Diketahui  : 
·         Network IP = 192.168.14.0/29
·         Dibagi 3 departement : IT, Finance, dan Sales
·         PC masing-masing departement 5unit
   
Ditanya    :  
·         Berapa segmentasi IP yang digunakan ?
·         Subnet mask ?
·         Broadcast address ?
·         IP yang digunakan ?

Jawab  : 
-         Segmentasi IP masing-masing = 192.168.50.0/29
-         Subnet mask = 255.255.255.248


  •       IT    
-                            Network address = 192.168.50.0
-                            Broadcast = 192.168.50.7
-                            Start IP = 50.1 - 50.6
  •      Finance  : 
-                            Network address = 192.168.50.8
-                            Broadcast = 192.168.50.15
-                            Start IP = 50.9 – 50.14
  •       Sales  :
-                            Network address = 192.168.50.16
-                            Broadcast = 192.168.50.23
-                            Star IP = 50.17 – 50.22







                 














Rabu, 08 Februari 2012

Perbedaan Hub dan Switch


Hub Switch
10 Mbps 10/100 Mbps
Selalu broadcast Hanya sekali broadcast
Tidak mempunyai CAM Table Mempunyai CAM Table
Half duplex Full duplex
Tidak aman Aman
Satu jalur dipakai bersamaan Banyak jalur yang bisa dipakai
Ada di layer 1 (7 OSI Layer) Ada di layer 2
Tidak membaca MAC Address Membaca MAC Address
Tidak membuat virtual sirkuit Membuat virtual sirkuit
Sering terjadi collision Tidak terjadi collision
1 atau lebih hub, 1 collision domain 1 port, 1 collision domain
Kecepatannya di share Kecepatannya tidak dishare
Susah dicari barangnya Gampang dicari
Ditoko uda jarang mungkin uda gak ada yang jual Masih banyak yang jual

Pengertian dan Fungsi 7 Layers pada Jaringan

I. PENGERTIAN

 Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Untuk mengatasi ini, International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
Model-OSI tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga memiliki sejumlah sub-layer (dibagi oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)). Perhatikan tabel berikut:
7th
- Layer : Application
Services
6th
- Layer : Presentation
Services
5th
- Layer : Session
Communications
4th
- Layer : Transport
Communications
3rd
- Layer : Network
Communications
2nd
- Layer : Data-link
Physical connections
1st
- Layer : Physical
Physical connections

Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah; Layer Application dapat menangani protocol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan layer Application.

II. FUNGSI LAYER

1. Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
2. Layer Data-link
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
3. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network
  • Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
  • Mendeteksi Error
  • Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
  • Mengendalikan aliran
4. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
5. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
6. Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
7. Layer Application
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.

III. KOMPONEN JARINGAN DAN PROTOKOL LAYER
  1. Layer 1 – Physical
Network components:
  • Repeater
  • Multiplexer
  • Hubs(Passive and Active)
  • TDR
  • Oscilloscope
  • Amplifier
Protocols:
  • IEEE 802 (Ethernet standard)
  • IEEE 802.2 (Ethernet standard)
  • ISO 2110
  • ISDN
  1. Layer 2 – Datalink
Network components:
  • Bridge
  • Switch
  • ISDN Router
  • Intelligent Hub
  • NIC
  • Advanced Cable Tester
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being used:
  • 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
  • 802.4 Token Bus (ARCnet)
  • 802.5 Token Ring
  • 802.12 Demand Priority
Logical Link Control
  • error correction and flow control
  • manages link control and defines SAPs
802.2 Logical Link Control
3. Layer 3 (Network)
Network components:
  • Brouter
  • Router
  • Frame Relay Device
  • ATM Switch
  • Advanced Cable Tester
Protocols:
  • IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
  • IGMP;
  • IPX
  • NWLink
  • NetBEUI
  • OSI
  • DDP
  • DECnet
4. Layer 4 – Transport
Network components:
  • Gateway
  • Advanced Cable Tester
  • Brouter
Protocols:
  • TCP, ARP, RARP;
  • SPX
  • NWLink
  • NetBIOS / NetBEUI
  • ATP
5. Layer 5 – Session
Network components:
  • Gateway
Protocols:
  • NetBIOS
  • Names Pipes
  • Mail Slots
  • RPC
  1. Layer 6 – Presentation
Network components:
  • Gateway
  • Redirector
Protocols:
  • None
  1. Layer 7 – Application
Network components:
  • Gateway
Protocols:
  • DNS; FTP
  • TFTP; BOOTP
  • SNMP; RLOGIN
  • SMTP; MIME;
  • NFS; FINGER
  • TELNET; NCP
  • APPC; AFP
  • SMB