1. Single mode fiber optic
Single
mode fiber optic memiliki banyak arti dalam teknologi fiber optik.
Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single mode adalah
sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang didalamnya hanya
terdapat satu buah indeks sinar tanpa terpantul yang merambat sepanjang
media tersebut dibentang. Satu buah sinar yang tidak terpantul di dalam
media optik tersebut membuat teknologi fiber optik yang satu ini hanya
sedikit mengalami gangguan dalam perjalanannya. Itu pun lebih banyak
gangguan yang berasal dari luar maupun gangguan fisik saja.
Single
mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi fiber optik
yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang berukuran sangat
kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10 mikrometer. Dengan ukuran
core fiber yang sedemikian kecil, sinar yang mampu dilewatkannya
hanyalah satu mode sinar saja. Sinar yang dapat dilewatkan hanyalah
sinar dengan panjang gelombang 1310 atau 1550 nanometer.
Single
mode dapat membawa data dengan bandwidth yang lebih besar dibandingkan
dengan multi mode fiber optics, tetapi teknologi ini membutuhkan sumber
cahaya dengan lebar spektral yang sangat kecil pula dan ini berarti
sebuah sistem yang mahal. Single mode dapat membawa data dengan lebih
cepat dan 50 kali lebih jauh dibandingkan dengan multi mode. Tetapi
harga yang harus Anda keluarkan untuk penggunaannya juga lebih besar.
Core yang digunakan lebih kecil dari multi mode dengan demikian
gangguan-gangguan di dalamnya akibat distorsi dan overlapping pulsa
sinar menjadi berkurang. Inilah yang menyebabkan single mode fiber optic
menjadi lebih reliabel, stabil, cepat, dan jauh jangkauannya.
2. Multi mode fiber optic
Sesuai
dengan nama yang disandangnya, teknologi ini memiliki kelebihan dan
kekurangan yang diakibatkan dari banyaknya jumlah sinyal cahaya yang
berada di dalam media fiber optik-nya. Sinar yang berada di dalamnya
sudah pasti lebih dari satu buah. Dilihat dari faktor properti sistem
transmisinya, multi mode fiber optic merupakan teknologi transmisi data
melalui media serat optik dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya
di dalamya. Cahaya yang dibawanya tersebut akan mengalami pemantulan
berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya.
Sinyal
cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optic dapat dihasilkan hingga
100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan oleh teknologi ini
bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya dan sebuah
parameter yang diberi nama Numerical Aperture (NA). Seiring dengan
semakin besarnya ukuran core dan membesarnya NA, maka jumlah mode di
dalam komunikasi ini
juga bertambah.
juga bertambah.
Dilihat
dari faktor strukturalnya, teknologi Multi mode ini merupakan teknologi
fiber optikyang menggunakan ukuran core yang cukup besar dibandingkan
dengan single mode. Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah
berkisar antara 50 sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang
terdapat di dalam kabel Multi mode pada umumnya adalah berkisar antara
0,20 hingga 0,29. Dengan ukuran yang besar dan NA yang tinggi, maka
terciptalah teknologi fiber optik Multi mode ini.
Ukuran
core besar dan NA yang tinggi ini membawa beberapa keuntungan bagi
penggunanya. Yang pertama, sinar informasi akan bergerak dengan lebih
leluasa di dalam kabel fiber optik tersebut. Ukuran besar dan NA tinggi
juga membuat para penggunanya mudah dalam melakukan penyambungan
core-core tersebut jika perlu disambung. Di dalam penyambungan atau yang
lebih dikenal dengan istilah splicing, keakuratan dan ketepatan posisi
antara kedua core yang ingin disambung menjadi hal yang tidak begitu
kritis terhadap lajunya cahaya data.
Keuntungan
lainnya, teknologi ini memungkinkan Anda untuk menggunakan LED sebagai
sumber cahayanya, sedangkan single mode mengharuskan Anda menggunakan
laser sebagai sumber cahayanya. Yang perlu diketahui, LED merupakan
komponen yang cukup murah sehingga perangkat yang berperan sebagai
sumber cahayanya juga berharga murah. LED tidak kompleks dalam
penggunaan dan penanganan serta LED juga tahan lebih lama dibandingkan
laser. Jadi teknologi ini cukup berbeda jauh dari segi harga
dibandingkan dengan single mode.
Namun,
teknologi ini juga membawa ketidaknyamanan bagi penggunanya. Ketika
jumlah dari mode tersebut bertambah, pengaruh dari efek Modal dispersion
juga meningkat. Modal dispersion (intermodal dispersion) adalah sebuah
efek di mana mode-mode cahaya yang berjumlah banyak tadi tiba di ujung
penerimanya dengan waktu yang tidak sinkron satu dengan yang lainnya.
Perbedaan waktu ini akan menyebabkan pulsa-pulsa cahaya menjadi tersebar
penerimaannya.
Pengaruh
yang ditimbulkan dari efek ini adalah bandwidth yang dicapai tidak
dapat meningkat, sehingga komunikasi tersebut menjadi terbatas
bandwidthnya. Para pembuat kabel fiber optik memodifikasi sedemikian
rupa kabel yang dibuatnya sehingga bandwidth yang dihasilkan oleh Multi
mode fiber optic ini menjadi paling maksimal.
Mantap gan, Buat bikin Laporan xD
BalasHapus